Tuesday, December 20, 2011

Mengubah Stigma dan Pandangan Negatif Masyarakat Terhadap Penyandang Disabilitas

Pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas kerap kali keliru. Stigma negatif bahwa penyandang disabilitas adalah beban dan seorang yang tak berdaya,membuat penyandang disabilitas semakin sulit menjalani kehidupan mereka. Penyandang disabilitas sering dilihat dengan perasaan takut dan jijik dalam pandangan masyarakat umum. Semua stigma negatif itu pastilah bermula dari cara memandang yang salah dari masyarakat terhadap penyandang disabilitas.
Berbeda Itu Anugerah
Setiap manusia yang dilahirkan di dunia tak ada yang benar-benar sama,meskipun manusia itu kembar identik. Setiap manusia dilahirkan dengan perbedaan kondisi fisik(bentuk wajah,bentuk mata,warna kulit,warna mata,bentuk rambut) dan perbedaan non fisik (bakat,minat,kecerdasan). Dari perbedaan-perbedaan kondisi fisik dan kondisi non fisik manusia ini digolong-golongkanlah hal yang membedakan manusia,misalnya orang kurus-orang gemuk,orang bertubuh besar-orang bertubuh kecil,orang berwajah tampan-orang berwajah jelek,orang normal-orang abnormal,orang disabilitas-orang non disabilitas. Namun penggolongan-penggolongan manusia ini membuat sesat akan penstigmaaan derajat manusia,yakni orang-orang yang mempunyai label cantik,normal,cerdas,dan non disabilitas dianggap mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada orang yang mempunyai label jelek,abnormal,dan disabilitas. Penstigmaan derajat manusia itu menimbulkan perlakuan diskriminatif.
Seorang penyandang disabilitas tentulah tidak pernah memilih untuk menjadi penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas juga mahkluk TUHAN yang paling beradab(manusia),membutuhkan kehidupan dan interaksi sosial. Sesungguhnya TUHAN menciptakan perbedaan sebagai suatu anugerah terhadap umat manusia. Manusia saling membutuhkan satu sama lain,sehingga harus saling menolong dan menyayangi. Kita yang bisa melihat dengan normal harusnya bisa menjadi mata bagi mereka yang tidak bisa melihat. Kita yang bisa berjalan dengan harusnya bisa menjadi kaki bagi mereka yang tidak bisa berjalan. Kita yang bisa mendengar harusnya bisa menjadi telinga bagi mereka yang tidak bisa mendengar.
Hak Asasi Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas adalah manusia yang mempunyai hak asasi,termasuk juga hak asasi untuk dihormati harkat dan martabatnya sebagai manusia. Penyandang disabilitas sendiri kerap kali didiskriminasikan sebagai ‘manusia cacat’. Kata ‘manusia cacat’ ini sangatlah merendahkan harkat dan martabat mereka sebagai manusia. Padahal kondisi fisik hanyalah satu dimensi dari sosok manusia seutuhnya.
Pemerintah Indonesia telah ikut menandatangani Konvensi Hak Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan di New York pada tahun 2007 lalu. Pada salah satu bab dalam Konvensi Hak Penyandang Disabilitas dirumuskan,penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki kelainan fisik,mental,intelektual,atau sensorik secara permanen yang dapat merintangi partisipasi dalam masyarakat secara penuh dan efektif berdasarkan kesetaraan. Sejak inilah pemerintah Indonesia menggunakan frase ‘penyandang disabilitas’.
Penyandang Disabilitas Berprestasi
Penyandang disabilitas juga bisa berprestasi.Banyak contoh-contoh baik yang saya lihat langsung maupun yang saya lihat lewat media massa. Saya mengenal seorang blogger bernama Udin Koxx. Beliau cukup eksis untuk bersosialisasi menghadiri acara-acara blogger. Beliau bahkan pernah terpilih sebagai salah satu Blogger of The Week di Blogdetik. Tentu bukan sembarang blogger yang menyandang predikat ini.
Udin Koxx bersama komunitas DBLOGGER di acara Blogger Community Sharing
Udin Koxx bersama komunitas DBLOGGER di acara Blogger Community Sharing
Saya pernah mengikuti workshop di Pesta Blogger 2010 yang pembicaranya seorang tuna netra. Beliau bernama Bapak Basuki,ketua komunitas Sahabat Mata. Dalam sesi workshop bersama Pak Basuki,beliau bercerita kemandirian para penyandang tuna netra yang tergabung di Komunitas Sahabat  Mata. Mereka bisa menyiarkan program radio dan juga belajar pelatihan  internet,dan bersama-sama secara mandiri membuat produk kreatif untuk menyokong pendapatan mereka.
Ada juga Habibie Afsyah ,penyandang disabilitas yang merupakan pakar Internet Marketing. Dengan segala keterbatasannya,Habibie bisa mendapatkan ribuan dollar dari Amazon dari aktifitasnya di Internet Marketing.
Habibie Afsyah,pakar Internet Marketing
Habibie Afsyah,pakar Internet Marketing
Kesetaraan Dalam Perbedaan
Selayaknya manusia,penyandang disabilitas tentu punya persoalan-persoalan terkait dirinya. Persoalan-persoalan yang jamak dihadapi penyandang disabilitas yakni perasaan minder karena fisik yang berbeda,akses fasilitas umum,kesempatan pendidikan dan lapangan pekerjaan,akses tekonologi informasi,dan kemandirian hidup.
Untuk mencegah  rasa minder dari penyandang disabilitas,dibutuhkan dukungan yang penuh cinta dari orang tua/keluarga. Penyandang disabilitas diajak untuk berani mengungkapkan ide dan mau melaksanakan ide tersebut.
Penyandang disabilitas juga berhak diberi kesempatan bersekolah di sekolah-sekolah umum(pendidikan inklusif).Dengan pendidikan inklusif ini,diharapkan penyandang disabilitas tidak merasa terasing dari kehidupan sosial yang wajar.
Fasilitas-fasilitas umum di Indonesia seperti trotoar,penyeberangan jalan,infrastruktur gedung,sangat minim menyediakan akses khusus untuk penyandang disabilitas. Padahal sebuah kota,sebagai tempat beraktivitas banyak orang,semestinya menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai dan bersahabat terhadap semua orang,termasuk bagi kaum disabel yang memiliki keterbatasan. Pengadaan fasilitas umum yang ramah terhadap penyandang disabilitas harus lebih diperbanyak oleh pemerintah dan pengelola-pengelola gedung.
Kebijakan penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas di Indonesia harus lebih diperhatikan. Saat ini sangat jarang sekali ada instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang mau menerima penyandang disabilitas untuk bekerja. Padahal dalam UU 4/1997 tertulis bahwa setiap instansi pemerintah atau perusahaan swasta diharapkan bisa memenuhi kuota 1 persen untuk penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas.
Memang  masih banyak yang menjadi pekerjaaan rumah masyarakat dan pemerintah Indonesia terkait penyandang disabilitas. Tapi kita harus memulai semangat kebersamaan dalam perbedaan terhadap penyandang disabilitas dimulai dari diri kita sendiri,dari keluarga kecil kita,dan dari lingkungan sekitar kita.
Kartunet.com sebagai salah satu komunitas yang aktif memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum mengenai disabilitas,kiranya juga dapat terus aktif hingga terwujud inklusifitas dalam masyarakat,tanpa memandang orang itu penyandang disabilitas atau bukan.
Tanggal 3 Desember nanti adalah Hari Penyandang Disabilitas Dunia. Kiranya momentum Hari Disabilitas ini dapat menjadi awal yang lebih baik untuk mengubah pandangan negatif  masyarakat umum terhadap penyandang disabilitas,dan hal ini bisa kita ubah mulai dari diri kita sendiri.
sumber : http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/11/25/mengubah-stigma-dan-pandangan-negatif-masyarakat-terhadap-penyandang-disabilitas/

No comments:

Post a Comment