Wednesday, October 28, 2009

Privacy Policy

Your privacy is important to us. To better protect your privacy we provide this notice explaining our online information practices and the choices you can make about the way your information is collected and used. To make this notice easy to find, we make it available on our homepage and at every point where personally identifiable information may be requested.

Google Adsense and the DoubleClick DART Cookie
Google, as a third party advertisement vendor, uses cookies to serve ads on this site. The use of DART cookies by Google enables them to serve adverts to visitors that are based on their visits to this website as well as other sites on the internet.

To opt out of the DART cookies you may visit the Google ad and content network privacy policy at the following url http://www.google.com/privacy_ads.html Tracking of users through the DART cookie mechanisms are subject to Google’s own privacy policies.

Other Third Party ad servers or ad networks may also use cookies to track users activities on this website to measure advertisement effectiveness and other reasons that will be provided in their own privacy policies, Cures For Heartburn has no access or control over these cookies that may be used by third party advertisers.

Collection of Personal Information
When visiting Cures For Heartburn, the IP address used to access the site will be logged along with the dates and times of access. This information is purely used to analyze trends, administer the site, track users movement and gather broad demographic information for internal use. Most importantly, any recorded IP addresses are not linked to personally identifiable information.

Links to third party Websites
We have included links on this site for your use and reference. We are not responsible for the privacy policies on these websites. You should be aware that the privacy policies of these sites may differ from our own.

Changes to this Privacy Statement
The contents of this statement may be altered at any time, at our discretion.

If you have any questions regarding the privacy policy of Kolom Kesehatan then you may contact us at timotiuseddy@yahoo.com

Tuesday, September 15, 2009

Bisakah lanjut usia berpuasa?

Ada seorang ibu lanjut usia berumur sekitar 70 tahun hendak berpuasa. Ibu ini menanyakan apakah bisa?

Ini sebetulnya tergantung kondisi fisik lansia yang bersangkutan. Kalo kondisi fisiknya bagus dan stabil, boleh aja berpuasa. Ada beberapa parameter yang perlu dijadikan acuan yaitu meliputi Kondisi fisik tadi, adanya penyakit yang sering pada lansia, trus sedang menderita penyakit yang akut seperti infeksi apa tidak, dsb.

Kondisi fisik menjadi parameter yang paling utama, kenapa? Karena biasanya organ tubuh lansia sudah mengalami beberapa penurunan fungsi. Disamping itu jumlah cairan tubuh pada lansia juga menurun, kemudian rasa haus pada lansia juga menurun, jadi apabila tidak diperhatikan mudah sekali terjadi kekurangan cairan atau dehidrasi.

Yang kedua diatas adalah biasanya para lansia sering menderita penyakit yang gejalanya tidak khas/jelas sehingga dapat membuat para lansia cepat lelah, lemas dan akhirnya jadi bingung. Penyakit yang sering adalah Hipertensi, kolestrol, ginjal dan rhematik. Karena itu biasanya para lansia sering mengkonsumsi obat obatan tertentu.

Nah, kalo memang kondisi fisiknya memungkinkan boleh aja berpuasa dengan bantuan tips dibawah ini :

1. Biar tetap fit, harus ada salah seorang anggota keluarga yang mengawasi lansia dengan memperhatikan dan mengatur pola makan, minum, serta aktivitas yang dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah asupan kalorinya yaitu saat sahur sebesar 40%, saat buka 50%, dan ditambah lagi 10% sesudah sahur.

2. Jangan lupa juga dianjurkan memperbanyak konsumsi makanan yang berserat tinggi agar makanan ini lambat dicerna sehingga memperbanyak energi saat puasa. Contohnya seperti kurma yang kaya karbohidrat, gula, serat dan mineral seperti kalium dan magnesium. Untuk buah yang paling bagus adalah pisang, karena selain kaya kalium juga sebagai sumber karbohidrat.

3. Jumlah cairan juga perlu diperhatikan karena pada lansia mudah sekali terjadi dehidrasi, maka sebaiknya minum air sekitar 8-10 gelas sehari dengan jadwal diatur sendiri seenak mungkin.

Saturday, September 5, 2009

Kenapa Bila Berpuasa Badan Loyo?

Sebelumnya, makasih udah berkunjung ke sini, jangan lupa baca baca artikel kesehatan yang lain.

Saya sering sekali ditanya tentang kenapa bila berpuasa selain badan rasa loyo juga disertai perasaan tak bertenaga sama sekali?. Bila terjadi seperti ini pasti akan mempengaruhi kinerja seseorang.

Sebenarnya wajar saja bila seseorang yang berpuasa mengalami loyo atau tidak bertenaga, ini bisa disebabkan karena keadaan Hipoglikemia, yaitu kadar gula dalam darah menurun, padahal gula ini juga diperlukan sebagai sumber energi.

Keadaan diatas diperparah dengan kebiasaan yang salah waktu berpuasa yaitu makan secara berlebihan waktu sahur atau buka, tidur berlebihan dan tidak pernah berolah raga, sehingga akan timbul keadaan yang tidak sehat seperti loyo dan tidak bertenaga, bila keadaan seperti diatas dibiarkan terus akan menimbulkan peningkatan berat badan dan badan menjadi kurang fit.

Biar tidak loyo bisa mencoba tips dibawah ini :

Bila sahur jangan makan berlebihan, utamakan menu yang kaya serat seperti sayur dan buah. Mengapa? karna tubuh kita memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan yang tinggi serat, jadi nutrisi yang diserap dan dijadikan sumber energi juga akan secara bertahap,otomatis saat kita aktivitas pagi hari akan senantiasa bugar karena adanya sumber energi yang diserap secara bertahap ini.

Terus sebelum waktu sahur habis, ditambah sedikit makanan yang mengandung karbohidrat, supaya kadar gula tidak turun tetapi tetap stabil terus.

Saat buka puasa sebaiknya jangan balas dendam dengan makan sebanyak banyaknya, apalagi yang diminum atau dimakan yang manis manis, karena ini akan memicu peningkatan kadar gula dan penuaan. Yang paling baik adalah minum jus buah tetapi jangan terlalu manis ditambah dengan buah kurma. Jangan terlalu banyak juga minum minuman yang mengandung santan, ini akan meningkatkan kadar trigliserida darah.

Trus jangan lupa biar pencernaan baik dan buang air besar teratur harus minum air putih minimal 8 gelas sehari, yaitu pagi waktu sahur 3 gelas dan sisanya setelah buka puasa.

Jangan langsung tidur setelah sahur, tunggu beberapa saat, krn tubuh kita memerlukan waktu untuk mencerna makanan ini, bila langsung tidur maka makanan akan lambat dicerna dan ini akan mengakibatkan pencernaan tidak optimal. Sebaiknya setelah sahur jalan pagi selama beberapa menit setelah itu bebas. Bila dijalankan pasti tubuh akan tetap bugar selama berpuasa.

Tuesday, September 1, 2009

Susah Buang Air Besar.

Kenapa susah buang air besar terutama saat berpuasa, pertanyaan ini sering dilontarkan pada saya.

Susah buang air besar atau disebut Konstipasi adalah keadaan dimana kotoran atau faeces mengalami pengerasan sehingga sulit dibuang. Bisa juga pada saat buang air besar terasa sakit sekali.

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan konstipasi diantaranya adalah perubahan pola makan, akibat efek samping obat obatan, hormonal atau akibat adanya kelainan anatomis pada saluran pencernaan.

Pada saat puasa konstipasi cenderung meningkat disebabkan beberapa faktor:

1. Saat berpuasa, terjadi kecenderungan kurang gerak, ini akan membuat pergerakan pencernaan kurang baik. Solusinya perlu dilakukan olah raga ringan seperti jalan kaki.


2. Sering terjadi kurang minum air putih. Kekurangan air pada tubuh dapat mengakibatkan
konstipasi. Secara normal, tubuh kita memerlukan minum enam sampai delapan gelas atau sekitar 1,5 liter sehari. Solusinya banyakin minum air pada saat waktu buka puasa sampai sahur.

3. Lebih banyak makan golongan kue daripada sayuran, sehingga terjadi kurang serat pada pen
cernaan. Solusinya disamping makan kue perbanyak makan dari golongan serat terutama
biji-bijian, buah, sayuran, kacang-kacangan. Makanan golongan ini dapat meningkatkan gerakan
usus sehingga akan meningkatkan massa tinja dan mengurangi waktu transit di usus. Tetapi tanpa cairan yang cukup serat ini akan sia sia juga.

Yang mendasari terjadinya konstipasi adalah perubahan pola makan. Disamping itu biasanya adalah mengkonsumsi obat obatan tertentu seperti golongan antidepresi, obat parkinson, obat yang mengandung zat besi, obat antihipertensi, obat golongan antikolinergik dan golongan narkotik. Misalnya sangat memerlukan obat tersebut sebaik dapat dilakukan pengurangan dosis atau dengan menggantinya.

Jadi apabila sedang berpuasa jangan lupa perhatikan jenis makanannya, yang pasti harus tinggi serat dan minum harus cukup biar tidak terjadi susah buang air besar.

Ada sedikit tips untuk mengurangi terjadinya konstipasi, minumlah minuman yang mengandung bakteri asam laktat ( Lactobacillus/Bifidobacteria ) seperti Yakult, Charm atau Yogurt, karena minuman ini dapat menyeimbangkan flora usus disamping itu dapat mengurangi pembusukan sisa makanan diusus sehingga dapat mengurangi terjadinya konstipasi atau susah buang air besar. Semoga membantu dan bermanfaat.

Saturday, July 18, 2009

Pasang Iklan

Bagi Anda yang berminat untuk memasang iklan diblog Kolom Kesehatan ini cukup dengan biaya Rp. 25.000/bulan.

Iklan dalam bentuk banner 125 x 125 dibuat oleh pemasang iklan, Kolom Kesehatan tidak bertanggung jawab atas isi atau materi iklan. Iklan bisa ditempatkan di sebelah kanan atas atau diatas judul postingan dan tampil pada setiap halaman tanpa diacak.

Silakan Isi Form Dibawah Ini :

Name*

First

Last
Email*
Subject*
Message
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]

Sunday, June 28, 2009

Awas Makanan Berformalin.

Lama sekali saya tidak menulis diblog kolom kesehatan ini karena banyaknya kesibukan offline, sekarang saya udah bisa sering online lagi dan menulis lagi, mohon maaf bagi yang sudah berkomentar dan belum saya jawab, nanti pasti saya balas semua ..senyum, harap bersabar ya.

Ada banyak pertanyaan yang sering dilontarkan mengenai formalin, terutama makanan apa yang sering kali diawetkan dengan formalin, kemudian apakah bahayanya formalin itu.

Formalin sebetulnya adalah nama zat kimia yang terdiri dari campuran formaldehid, metanol dan air. Karena itu banyak digunakan sebagai pengawet mayat. Tetapi akhir akhir ini sering disalah gunakan sebagai pengawet makanan. Misalnya jika formalin ini kita campurkan ke suatu bahan contohnya daging ikan, maka formalin ini akan diserap oleh daging ikan dengan mudah, kemudian formalin akan mengeluarkan sel sel dari daging ikan tersebut dan menggantikannya dengan formaldehid yang lebih kaku.

Hasilnya daging ikan tadi akan awet atau bertahan dalam waktu yang lama, disamping itu daging ikan tadi tidak akan membusuk karena formalin tadi mampu membunuh mikroba atau kuman kuman kecil yang biasanya berperan dalam proses pembusukan. Coba kita bayangkan apabila daging yang sudah diawetkan dengan formalin tadi kita makan...sedih, tentu membahayakan sekali.

Sedangkan bila dipakai untuk mengawetkan mayat, jelas sangat membantu, karena mayat cepat sekali membusuk, dengan memakai formalin ini maka, mayat itu dapat bertahan cukup lama. memangnya kenapa mayat kok diawetkan? Pada beberapa kasus mayat memang diperlukan untuk diteliti seperti praktikum anatomi yang mengunakan mayat sebagai bahan praktikum.

Karena daya awetnya yang luar biasa itu maka disalah gunakan sebagai pengawet makanan, padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang undang yang melarang penggunaan formalin pada makanan. Tetapi nyatanya masih banyak ditemukan dipasaran makanan yang berformalin beredar dengan bebas.

Makanan yang sering kali diawetkan menggunakan formalin biasanya :
Mie, ikan segar, ikan asin, tahu dll. Bedanya dengan makanan yang diberi formalin dengan yang tidak adalah makanan ini tampak lebih kenyal, lebih mengkilat, lebih liat dan tidak dikerubuti oleh lalat meskipun sudah beberapa hari. Bahkan akhir akhir ini, banyak beredar bahan makanan lain yang mengandung formalin seperti permen, susu dll. Tetapi tampaknya pemerintah cukup sigap dengan cepat cepat melakukan pemeriksaan melalui balai pom.

Apa efek formalin ini ?

Jika sering memakan makanan yang diawetkan dengan formalin, maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan iritasi pada lambung sehingga bisa menimbulkan muntah darah, atau diare yang bercampur dengan darah, atau bisa juga kencing darah dan berpotensi menimbulkan kematian. Tetapi hal ini jarang terjadi karena diperlukan dosis formalin yang besar.

Yang paling sering adalah keracunan kronis akibat sering memakan makanan yang diawetkan dengan formalin biasanya yang rusak adalah organ ginjal atau dapat menimbulkan kanker dikemudian hari. Jadi hati hati membeli makanan dan mengkonsumsi makanan. Harus waspada terhadap makanan yang mengunakan formalin sebagai pengawet.

Thursday, April 2, 2009

New Resurgence Formula.

Whenever you are care with me, and showing these report, you might experience disappointed by the consumption of some cosmetics and others beauty products . The fact is that nearly totally the oil and ointment on the marketplace is a blow of money. You choke off you, besides your skin to take a breath.
Resurgence formulated by Dr. Howard Murad Pharmacist, skin doctor that bearer of 17 dermatology related patents. So it is good for us to apply. There are a few testimonials about however Resurgence product facilitated some adult female on hormonal aging.

Resurgence is specifically configured to aim the outcomes of hormonal aging by facilitating to reestablish lost moisture, speed up healthy cell turnover. For advance info you will be able to visit Resurgence Reviews.

Resurgence range of skin maintenance products is especially developed to consider with the particular troubles and challenges related with hormonal aging. The Resurgence Products are distributed in a set that moderates a Renewing Cleansing Cream, an Age Diffusing Serum, and an Age Balancing Night Cream. The Age Diffusing Serum in the set is particularly aimed for aging skin.
For adult female age, and especially as they get into menopause the body experiences an amount of modifies, as does the skin. And that Resurgence rightly says to us that one of the disfavours of this aging action is a decrease in the quantity of collagen that the body brings on.