Thursday, January 28, 2010

Hamil Anggur

Hamil anggur atau dikenal juga dengan istilah mola hidatidosa merupakan suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar karena pada rahim ibu tidak ditemukan janin. Selain itu, hampir seluruh vili korialis (gantungan/jonjotan) mengalami perubahan hidropik (mengandung banyak cairan). Pada rahim ibu, yang tampak hanya gelembung-gelembung putih tembus pandang dan berisi cairan jernih mirip buah anggur.

Hamil anggur terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi sebelumnya oleh sel sperma mengalami perkembangan yang tidak sempurna. Sel-sel yang seharusnya berkembang dan membelah untuk menjadi janin, perkembangannya terhenti. Yang malah berkembang adalah sel-sel tropoblas yang kelak akan menjadi plasenta janin.

Padahal sel-sel yang terbentuk dari tropoblas tidak memiliki pembuluh darah. Kelompok sel tropoblas tersebut kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung cairan mirip anggur. Ukuran gelembungnya bervariasi antara 1 mm dan 1-2 cm.

Hamil anggur diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
  1. complete mole atau mola klasik. Ini adalah hamil palsu seluruhnya karena pada kehamilan ini janin sama sekali tidak terbentuk.
  2. Partial mole. Pada kasus ini, janin atau bagian janin dapat ditemukan dalam rahim ibu. Sayangnya, janin yang terbentuk tidak normal, contohnya meskipun bagian tubuhnya terbentuk, tetapi ukurannya tidak proporsional.

Tanda-Tanda
  1. Umumnya menunjukkan gejala yang sama dengan kehamilan normal.
  2. Perkembangan hamil anggur lebih cepat dari kehamilan normal, sehingga rahim terlihat lebih besar daripada usia kehamilannya.
  3. Terkadang wanita yang mengalami hamil anggur mengalami mual dan muntah yang lebih hebat (hiperemesis gravidarum) dan juga sakit kepala.
  4. Terjadi perdarahan dari vagina. Darah yang keluar bisa sangat banyak, tetapi bisa juga hanya sedikit. Perdarahan ini biasanya terjadi pada minggu ke-12 sampai ke-14. Jika perdarahan terjadi sangat banyak, bisa mengakibatkan anemia.
  5. Tekanan darah cukup tinggi, tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) daripada kehamilan biasa.
  6. Pada saat pemeriksaan kehamilan, detak jantung janin tidak dapat ditemukan.
  7. Terjadi peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Di dalam air seninya pun biasanya ditemukan kadar protein yang tinggi.

Penyebab
  1. Pernah mengalami hamil anggur sebelumnya dan kemungkinannya juga akan lebih besar.
  2. Ibu hamil berusia di bawah 20 tahun atau di atas 34 tahun serta memiliki anak lebih dari tiga orang.
  3. Ada kecenderungan faktor ras, orang Asia lebih berisiko mengalami hamil anggur daripada orang Amerika.
  4. Sering mengalami keguguran.
  5. Status gizi kurang baik.
  6. Kekurangan vitamin (misalnya vitamin A atau asam folat).
  7. Memiliki gangguan peredaran darah di rahim.

Deteksi Dini Hamil Anggur
  1. Jika mengalami tanda-tanda kehamilan, jangan hanya melakukan tes urine karena pada kasus hamil anggur, tes urine tetap akan menunjukkan hasil yang positif.
  2. Hamil anggur bisa diketahui dari awal, jika dokter melakukan pemeriksaan pada bagian perut secara teliti. Apalagi jika rahim kita berukuran lebih besar daripada ukuran normal pada usia kehamilan tersebut.
  3. Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) karena hasilnya cukup akurat.
  4. Lakukan tes untuk mengukur kadar hormon Human Chorionic Gonadotrophrn (HCG) dalam urine atau darah. HCG merupakan hormon yang dikeluarkan oleh zigot, yaitu hasil peleburan antara sel telur dan sperma.

Pencegahan
  1. Menikah pada usia tidak terlalu muda (<20 tahun) dan tidak terlalu tua (>40 tahun).
  2. Mengonsumsi makanan yang bergizi karena di beberapa negara, mereka yang mengalami hamil anggur adalah wanita yang mengalami kekurangan gizi dan memiliki status ekonomi yang rendah.
  3. Menjaga kehamilannya dengan baik.
  4. Mencukupi kebutuhan vitamin.

Hamil Ektopik (Hamil di Luar Kandungan)

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan, tetapi janin tidak menempel pada dinding rahim, melainkan di luar dinding tersebut. Sebanyak 90% calon janin tersebut menempel pada tuba falopii (saluran telur).

Terkadang tanda kehamilan ini mirip dengan terjadinya abortus atau keguguran, yaitu ada perdarahan, bahkan mungkin cuma perdarahan bercak pada saat hamil muda. Kehamilan ektopik lebih berbahaya karena dapat mengancam jiwa ibu jika tidak segera ditangani.

Tanda-Tanda
  1. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi tanpa gejala.
  2. Nyeri pada bagian perut (abdomen).
  3. Amenorea atau perdarahan pada vagina.
  4. Demam.

Penyebab
  1. Adanya riwayat infertilitas dan kehamilan ektopik.
  2. Penggunaan kontrasepsi dan kegagalan penggunaan kontrasepsi tersebut.
  3. Adanya gangguan pada tuba falopii atau saluran reproduksi.
  4. Gangguan hormonal.
  5. Kelainan embrional.

Pencegahan

Kehamilan ektopik sulit dicegah dan baru dapat diketahui pada tahapan lebih lanjut dari kehamilan. Oleh karena itu, dianjurkan memeriksakan kehamilan secara rutin pada dokterkandungan untuk memastikan kehamilan benar-benar sehat dan sesuai harapan.

Hemangioma

Hemangioma adalah salah satu jenis kelainan pembuluh darah. Orang lebih mengenalnya sebagai tanda lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk benjolan. Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.

Hemangioma, sekitar 60 % berada di sekitar kepala dan leher. Sekitar 25 % berada di tubuh, dan 15 % terdapat di lengan atau kaki. Hemangioma juga bisa muncul di lapisan bawah kulit ataupun organ dalam tubuh, seperti hati, saluran pencernaan, dan otak.

Secara pasti, sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan hemangioma ini. Akan tetapi, penyakit ini lebih cenderung menyerang:
  1. Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
  2. Lebih sering terjadi pada anak kembar.
  3. Lebih sering dijumpai pada ras Kaukasia daripada ras Asia atau Afrika

Tanda-Tanda
  1. Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
  2. Pertumbuhan ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia 10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
  3. Adanya pola merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
  4. Pembuluh darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat anak berusia 7 tahun.
  5. Untuk hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali. Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.

Pencegahan

Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan tetapi, jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan hemangioma lebih lanjut.

Wednesday, January 27, 2010

Herpes Zoster

Herpes adalah nama penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini pula yang menyebabkan cacar air. Sebagaimana virus lainnya, virus Varicella zoster bisa aktif lagi jika sistem pertahanan tubuh sedang lemah. Herpes zoster sendiri hidup dalam jaringan saraf dan bisa kambuh kapan saja tanpa sebab yang jelas.

Tanda-Tanda
  1. Kambuhnya penyakit herpes zoster ini dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang parah pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau hidung dan mata.
  2. Herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebar di sekitar mulut, wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung.
  3. Herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh.
  4. Beberapa hari setelah virus aktif, ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil terbentuk dan berisi cairan. Setelah itu, lepuh pecah dan menjadi koreng.
  5. Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan mungkin menimbulkan bekas.
  6. Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang parah dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut neuralgia pasca herpes.
  7. Luka akibat herpes ini terasa sangat nyeri dan menyakitkan bagi penderitanya.



Penyebab
  1. Infeksi virus Vancella zoster.
  2. Lemahnya sistem kekebalan tubuh.
  3. Rentan terjadi pada penderita HIV.
  4. Tidak menjaga kebersihan tubuh dan pakaian.
  5. Berinteraksi aktif atau secara tidak sengaja dengan ruam herpes pada penderita tanpa sarung tangan atau alat pengaman lainnya.

Pencegahan
  1. Menjauhi semua faktor risiko yang dapat menyebabkan HIV/ AIDS.
  2. Menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan.
  3. Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi dan makanan yang mengandung kadar antioksidan yang tinggi.
  4. Melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit ini.

Hipertensi

Hipertensi biasa dikenal juga sebagai penyakit darah tinggi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini merupakan pembunuh pelan-pelan (silent killer) yang bisa mengantarkan penderitanya menderita penyakit lain yang lebih berbahaya seperti stroke atau aterosklerosis.

Oleh karena itu, tekanan darah harus diukur secara rutin agar bisa mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.

Dalam pengukuran tekanan darah ada dua hal yang menjadi parameter penting, tekanan sistole dan tekanan diastole. Tekanan sistole ini merupakan tekanan darah jantung ketika berkontraksi dan diastole merupakan tekanan jantung ketika dia berelaksasi.


Angka tekanan darah yang normal ada pada kisaran 120 (sistole)/8o (diastole) sampai 140/90. Jika nilai tekanan darahnya berada di atas nilai tertinggi 140/90, maka harus berhati-hati karena kita sudah mengalami tekanan darah tinggi apalagi jika hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut.

Tanda-Tanda
  1. Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.
  2. Kepala terasa panas dan pusing.
  3. Emosi meningkat.
  4. Merasa lelah dan sesak napas.
  5. Terkadang jika tekanan darah terlalu tinggi maka penderita bisa pingsan.

Penyebab
  1. Mengalami kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
  2. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam/natrium tinggi.
  3. Usia. Semakin bertambah usia, maka risiko untuk mengalami hipertensi semakin tinggi.
  4. Faktor keturunan. Keluarga yang mempunyai riwayat darah tinggi, anggota keluarga pun memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi daripada anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
  5. Resistensi insulin (sensitivitas insulin menurun), aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) juga turut berperan menyebabkan tingginya tekanan darah.
  6. Stres.
  7. Kurang beraktivitas fisik atau olahraga.

Pencegahan
  1. Membatasi konsumsi garam dan makanan olahan yang kaya akan natrium.
  2. Menjaga kestabilan berat badan.
  3. Sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
  4. Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
  5. Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya kalium untuk mengimbangi natrium dalam tubuh. Hal tersebut dapat menstabilkan tekanan darah.

Histerektomi

Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim dan uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan utama dilakukannya histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim.

Adapun penyebab lainnya adalah sebagai berikut.
  1. Adanya fibroid yang merupakan tumor jinak pada rahim. Histerektomi perlu dilakukan karena tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih.
  2. Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang seharusnya tumbuh di rahim saja, juga ikut tumbuh di indung telur, tuba fallopii, atau bagian tubuh lainnya. Hal ini bisa membahayakan bagi ibu. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan histerektomi oleh dokter.

Ada beberapa jenis histerektomi yang perlu kita ketahui. Berikut ini adalah penjelasannya.
  1. Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, rahim diangkat, tetapi mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear (pemeriksaan leher rahim) secara rutin.
  2. Histerektomi total. Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara keseluruhannya.
  3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral. Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba fallopii, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.
  4. Histerektomi radikal. Histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan, dan kelenjar limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nyawa penderita.

Histerektomi dapat dilakukan melalui irisan pada bagian perut atau melalui vagina. Pilihan ini bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit yang mendasari, dan berbagai pertimbangan lainnya

HRT (Hormon Replacement Therapy / Terapi Sulih Hormon)

HRT disebut juga terapi sulih/mengganti hormon. Terapi ini biasanya diberikan kepada wanita yang sudah menopause sebagai pengganti dari estrogen yang menurun drastis akibat menopause tersebut.

Terapi sulih hormon ini penting bagi kehidupan wanita, karena pascamenopause, sebagian besar wanita tidak merasa percaya diri lagi lantaran tidak bisa "melayani" lagi suaminya dengan baik.

Selain itu, keluhan akibat menopause yang disebabkan drastisnya penurunan estrogen dalam tubuh wanita amat banyak dan hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi wanita.


Mereka yang Bisa Melakukan Terapi Sulih Hormon
  1. Wanita yang masih memiliki rahim, bisa diberikan sulih hormon estrogen kombinasi progesteron.
  2. Bagi yang sudah tidak memiliki rahim cukup diberikan hormon estrogen.
  3. Perempuan yang masih mengalami haid diberi hormon gabungan estrogen dan progesteron.

Cara Pemberian Terapi Sulih Hormon


Cara pemberian terapi sulih hormon bisa melalui tablet oral, krim yang dioles di paha atau perut, plester/koyo di punggung, semprotan hidung, krim yang dimasukkan ke vagina, susuk, dan suntikan.

Efek Samping


Terapi sulih hormon ini bukannya tanpa risiko dan aman. Ada beberapa efek samping yang juga harus diperhatikan seperti terjadinya bercak (spotting), penambahan berat badan, nyeri di payudara, sakit kepala, keputihan, dan gatal-gatal.

Efek samping yang lebih berat adalah terapi ini membuat wanita yang menggunakannya berisiko tinggi mengalami stroke, kanker payudara, dan penyumbatan pada pembuluh darah.