Saturday, January 14, 2012

Cerita Mario Muda Waktu Muda

JADILAH JIWA JELATA YANG DIBANGSAWANKAN OLEH TUHAN
Pak Mario, apakah Anda seorang bangsawan atau rakyat jelata?Saya rakyat jelata.
Para dokter telah memeriksa dan memastikan bahwa saya tidak berdarah biru.

Sebagai anak muda, saya sering merasa minder dengan kelas sosial
keluarga kami yang bersahaja, dan mungkin itu yang menyebabkan saya
dulu tidak begitu menyukai orang kaya, yang berkelas bangsawan, dan
yang berkedudukan tinggi.

Tapi kemudian saya menemukan pengertian, bahwa jika saya ingin menang
dalam sebuah pertandingan, saya harus bermain dengan peraturan dalam
pertandingan itu.

Sebagai pemuda yang jelata, saya memutuskan untuk menjadi lebih
terdidik daripada mereka yang saat itu saya anggap sebagai bangsawan.

Mario Muda meramahkan pandangan terhadap keberagaman pendapat, iman,
budaya, dan keyakinan yang ada di dunia ini. Dia belajar dan bekerja
keras untuk membangun karir profesional yang agresif dan inovatif.

Tujuan utama Mario Muda saat itu adalah menjadi pribadi yang mandiri
dan berkelas semuda mungkin, dan mencapai kelas sosial yang sebanding
dengan para bangsawan.

Setelah usia 35 tahun, saya baru mengerti bahwa sesungguhnya tidak ada
kelas yang namanya bangsawan.

Yang ada adalah rakyat jelata yang mengkelas-kelaskan diri karena
jalur keturunan, harta, atau karena kekuasaan.

Sesungguhnya kita semua ini adalah rakyat jelata.

Hanya saja ada yang memelihara kesombongan karena jalur keturunan,
yang hari ini kualitas masa lalu itu tidak ada pada dirinya.

Ada yang sesungguhnya lebih miskin daripada kebanyakan rakyat jelata,
tapi yang masih hidup dalam kebanggan palsu tantang sejarah kekayaan
keluarga di masa lalu.

Ada yang hari ini sebetulnya orang kecil, tapi yang masih membanggakan
kekuasaan masa lalu dari orang tua atau kakek-neneknya.

Kita semua adalah rakyat jelata. Naik atau turun, turun atau naik,
atau memelihara ketinggian, atau tetap mempertahankan kelemahan hidup
- sebagai rakyat jelata.

Tidak ada di antara kita yang boleh merasa lebih tinggi daripada
sesamanya, hanya karena kedudukan sementara, kekayaan sementara, atau
karena nama besar pendahulunya.

Kita semua adalah jiwa-jiwa terhormat yang memiliki hak yang sama
untuk hidup sejahtera dan mandiri dalam perasaan, pikiran, dan
tindakan yang baik bagi diri, bagi sesama, dan bagi alam.

Tidak ada satu jiwa pun yang boleh menjadi korban kesemena-menaan
orang yang kebetulan sedang berkuasa sementara, atau yang sedang
sementara ini mampu membayar kekuasaan.

Marilah kita meninggikan pendidikan, meluaskan pandangan, menegaskan
sikap, dan menguatkan tindakan, agar lebih banyak rakyat jelata yang
menjadi mapan, kuat, dan mandiri, agar kelas terbesar dalam masyarakat
kita tidak teraniaya oleh kepalsuan dan dusta dari sebagian kecil dari
saudara kita yang kebetulan sedang berkuasa sementara, atau yang
sedang sementara ini mampu membeli kekuasaan.

Marilah kita mengembalikan hak rakyat jelata bagi kehidupan yang damai
dan sejahtera, melalui kekuatan pendidikan, kebugaran ekonomi, dan
keamanahan dalam memimpin.

Dan untuk para pemimpin, ingatlah bahwa Anda adalah juga rakyat jelata
yang dipilih oleh kami yang jelata, agar Anda memimpin dengan amanah.

Janganlah setelah Anda berkuasa, mencoba berubah menjadi selain yang
sebanding dengan kami yang jelata.

Jiwa jelata yang jujur, penuh syukur, dan rajin bekerja bagi kebaikan
sesama dan alam, adalah jiwa yang dibangsawankan oleh Tuhan.

Mario Teguh - Loving you all as always
4.5

No comments:

Post a Comment