Saturday, January 7, 2012

Ternyata Malas Mengisi Survei Itu Turunan






Apakah Anda rajin mengisi formulir survey atau malah tak sekalipun pernah berpartisipasi karena malas? Mungkin itu pengaruh turunan (genetik). Kesimpulan unik itu diperoleh dari hasil penelitian sejumlah ahli dari North Carolina State University, AS, yang baru-baru ini dipublikasikan.

Permohonan ikut survei mudah ditemukan. Di internet atau majalah, aneka survei untuk berbagai keperluan sering ditawarkan. Di antaranya malah ada yang menawarkan hadiah agar seseorang tertarik mengisinya. Tetapi bagi mereka yang punya gen selalu menolak berpartisipasi, apapun bentuknya permohonan-permohonan survei itu tak akan menarik hatinya. 
"Kami ingin tahu apakah orang secara genetik punya kecenderungan untuk menolak permohonan untuk berpartisipasi dalam suatu survei," ujar Dr. Lori Foster Thomson, associate profesor psikologi di universitas itu yang juga jadi ketua penelitian tersebut. "Kami menemukan bahwa ada kecenderungan kuat faktor genetik berpengaruh bagi seseorang untuk tidak berpartisipasi dalam aneka survei," lanjutnya.
Penelitian itu dilakukan terhadap 1000 pasang orang kembar baik kembar identik maupun kembar non-identik (fraternal) dan mengukur siapa yang merespon survei dan siapa yang tidak. Ternyata pasangan kembar identik mudah ditebak apakah kembarannya menolak survei atau tidak dengan melihat apa yang dilakukan dari kembaran yang satunya. Sedangkan bagi yang kembar non-identik, sulit dilakukan.
Ukuran inilah yang membawa kesimpulan tim peneliti ini. Karena baik kembar identik maupun non-identik kedua-duanya umumnya tinggal dalam satu rumah, satu-satunya variabel yang membedakan pasangan kembar ini adalah faktor genetik. Kembar identik secara genetik memang identik, sedang kembar non-identik secara genetik tidak identik.

Kenapa survei semacam ini sampai harus dilakukan? Menurut para peneliti itu, hal ini penting untuk memahami perilaku responden dalam merespon aneka survei. "Ini penting baik untuk keperluan keilmuan maupun untuk praktik bisnis," ujar Foster.
Dengan penemuan ini, para pengelola survei mungkin akan lebih taktis mengirim form survei-nya. Responden yang berkali-kali dikirimi form tapi tak pernah sekalipun berpartisipasi dalam survey mungkin tak perlu lagi dilibatkan karena secara genetik mereka kecil kemungkinan ikut berpartisipasi. Jika peta ini (yang rajin berpartisipasi dan tak pernah berpartisipasi) ini didapat, pengelola survei bisa lebih efektif mengelola surveinya!

No comments:

Post a Comment