Thursday, January 12, 2012

Ancaman Gedung Tertinggi Bisa Pertanda Krisis

Ancaman Gedung Tertinggi Bisa Pertanda Krisis  ,Bayangkan jika gedung gedung tinggi menutupi tanah yang luas yang dipenuhi bunga - bungan yang cantik, dan anak-anak bermain. sungguh ironis di bayangkan .


Banyak yang mengira pendirian gedung-gedung tinggi merupakan pertanda kemajuan atau awal suatu negara melangkah ke tahap lebih maju. Namun hasil penelitian Barclays Capital menunjukkan sebaliknya.


 
Barclays Capital adalah bank investasi global yang berkantor pusat di London. Divisi riset mereka rutin melakukan penelitian terhadap satu tren ekonomi. Salah satunya tentang pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit.

Menurut Barclays, ada hubungan tidak sehat antara pembangunan gedung pencakar langit dan pertanda krisis. Ada fakta menarik. Di Amerika Serikat, menara Equitable Life (gedung pencakar langit pertama), di New York, selesai dibangun pada tahun 1873. Selesainya pembangunan itu bertepatan dengan terjadinya resesi selama lima tahun. Kedua saat Empire State dibangun berbarengan dengan "great depression" yang terjadi pada dekade 1930-an yang diikuti guncangan harga minyak dunia.

Di kawasan lain pun sama. Menara Petronas dibangun tahun 1997 di mana sesudah itu krisis keuangan mengguncang Asia. Selesainya gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, diikuti kebangkurtan Dubai.
Hasil temuan itu mengkhawatirkan sejumlah kalangan, termasuk di Eropa di mana saat ini sedang dibangun gedung tertinggi di Eropa Barat, Shard, di London. "Namun yang perlu dikhawatirkan investor adalah China karena tengah membangun 53% gedung tinggi dunia," jelas Barclays Capital, seperti dikutip Kompas.
Bersama India, China menjadi kekhawatiran khusus. Menurut laporan penelitian lain, JPMorgan Chase, pasaran properti China berpotensi turun 20% di kota-kota besar dalam waktu 12 sampai 18 bulan mendatang. Apakah ini akan menjadi bukti baru dari kesimpulan yang baru diambil Barclays Capital itu? Inilah yang sedang dikhawatirkan investor dunia saat ini.

4.5

No comments:

Post a Comment